Tari yang terkenal adalah tari cakalele yang menggambarkan
Tari perang. Tari ini biasanya diperagakan oleh para pria dewasa sambil
memegang Parang dan Salawaku (Perisai).
Ada pula Tarian lain seperti Saureka-Reka yang menggunakan pelepah
pohon sagu. Tarian yang dilakukan oleh enam orang gadis ini sangat
membutuhkan ketepatan dan kecepatan sambil diiringi irama musik yang
sangat menarik.
Tarian yang merupakan penggambaran pergaulan anak muda adalah Katreji.
Tarian Katreji dimainkan secara berpasangan antara wanita dan pria
dengan gerakan bervariasi yang enerjik dan menarik.
Tari ini hampir sama dengan tari-tarian Eropa pada umumnya karena
Katreji juga merupakan suatu akulturasi dari budaya Eropa (Portugis dan
Belanda) dengan budaya Maluku. Hal ini lebih nampak pada setiap aba-aba
dalam perubahan pola lantai dan gerak yang masih menggunakan bahasa
Portugis dan Belanda sebagai suatu proses biligualisme. Tarian ini
diiringi alat musik biola, suling bambu, ukulele, karakas, guitar, tifa
dan bas gitar, dengan pola rithm musik barat (Eropa) yang lebih
menonjol. Tarian ini masih tetap hidup dan digemari oleh masyarakat
Maluku sampai sekarang.
Selain Katreji, pengaruh Eropa yang terkenal adalah Polonaise yang
biasanya dilakukan orang Maluku pada saat kawinan oleh setiap anggota
pesta tersebut dengan berpasangan, membentuk formasi lingkaran serta
melakukan gerakan-gerakan ringan yang dapat diikuti setiap orang baik
tua maupun muda.
(Sumber: malukuprov.go.id)
Tarian Tradisional Provinsi Maluku
Lainnya dari Kebudayaan Provinsi Maluku
Ditulis Oleh : Tim Alumni SMPN 234 Jakarta Hari: Selasa, November 20, 2012 Kategori: Kebudayaan Provinsi Maluku
0 Comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)