Orang Papua dikenal bersifat ekspresif. Mereka mengisi setiap momen
penting dalam kehidupannya dengan jiwa seni yang tinggi. Selain
berekspresi dengan seni ukirnya yang khas, mereka juga suka menari dan
mendengarkan suara musik dari alat musik tradisional Papua.
Setiap suku di Papua yang jumlahnya lebih dari dua puluh suku,
memiliki berbagai jenis tarian. Dimana masing-masing tarian, ditarikan
pada momen-momen tertentu seperti pada saat menyambut tamu, pesta panen,
dan sebagainya. Pertunjukan tari-tarian ini biasanya diiringi oleh
musik dari alat musik tradisional Papua yang telah diwariskan oleh nenek
moyang mereka dari masa ke masa.
Walau jenis alat musik tradisional Papua yang masih sering dipakai
hingga saat ini mungkin tidak sebanyak dimasa lalu. Selain karena makin
kurangnya minat generasi muda untuk melestarikannya, juga mungkin
karena pengaruh masuknya budaya seni modern ke dalam kehidupan
masyarakat Papua.
Tifa.
Tifa dimiliki setiap suku di Papua, memiliki spesifikasi masing-masing. Antara lain lewat ukiran yang menghiasi alat musik tersebut. Tifa biasanya dimainkan saat ada acara, seperti acara penyambutan tamu penting, upacara adat dan sebagainya. Alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi aneka tarian tradisional Papua. Antara lain Tarian Perang, Tari Gatsi, dan tari.tradisional lainnya.
Triton.
Berbeda dengan Tifa yang dipukul seperti gendang, Triton adalah alat musik tradisional Papua yang berupa alat tiup. Triton terdapat dihampir seluruh wilayah pantai seperti Kepulauan Raja Ampat, Biak, Teluk Wondama, Yapen Waropen, dan Nabire. Semula Triton digunakan sebagai alat panggil atau pemberi tanda sebagai sarana berkomunikasi. Tapi kemudian Triton mengalami perkembangan menjadi alat musik yang digunakan untuk hiburan.
Pikon.
Pikon berasal dari kata pikonane. Dalam bahasa Baliem, Pikonane berarti alat musik bunyi. Alat ini terbuat dari sejenis bambu yang beruas-ruas dan berongga bernama Hite. Pikon yang ditiup sambil menarik talinya ini hanya akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi dan sol.
Walau kelihatan sederhana namun ternyata tak semua orang bisa menggunakan alat musik tradisional Papua ini. Sehingga lomba tiup Pikon yang bisa memunculkan suara-suara mirip suara binatang ini, digelar setiap tahun di Festival Lembah Baliem. Anda penasaran ingin mendengar suara Triton? Silahkan berkunjung Festival Lembah Baliem di Papua.